Senin, 29 Juli 2019

MEMAHAMI KONSEP DASAR ETIKA DAN MORAL PADA BERBAGAI PROFESI


MEMAHAMI KONSEP DASAR ETIKA DAN MORAL PADA BERBAGAI PROFESI


Kelompok: 1 (satu)
Nama Kelompok:
Afrian Wijaya (10216285)
Laila Siti Khodijah (13216989)
Rafi  fauzan (15216942)
Rifqi Arif (16216394)


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
1.1.Gambaran Umum Memahami Konsep Dasar Etika dan Moral pada berbagai profesi
Hakekat etika binsis adalah tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis. Dalam menjalankan bisnis tentu dengan menerapkan etika yang baik dan benar. Etika merupakan menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya. Etika yang digunakan dalam berbisnis yaitu etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.

Dalam melakukan bisnis alat yang menjadi pedoman pada setiap pembisnis yaitu moral, hukum dan agama. Ketiganya merupakan peran penting dalam menjalankan bisnis. Dengan moral, hukum, dan agama yang baik maka seseorang dapat menjalankan bisnisnya dengan cara yang baik dan benar. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral


1.2.Tujuam Topik Pemberlajaran
1.      Untuk mengetahui hakekat kuliah etika bisnis
2.      Untuk mengetahui definisi etika dan bisnis
3.      Untuk mengetahui Etika moral, hukum dan agama
4.      Untuk mengetahui klasifikasi etika
5.      Untuk mengetahui konsepsi etika
1.3.Susunan Materi
1.      Hakekat kuliah etika bisnis
2.      Definisi etika dan bisnis
a.       Pengertian etika
b.      Pengertian bisnis
c.       Pengertisn etika bisnis
3.      Etiket  moral, hukum, agama
a.       Etiket moral
b.      Hukum
c.       Agama
4.      Klasifikasi etika
a.       Etika deskriptif
b.      Etika normatif
c.       Etika deontology
d.      Etika teleology
·         Egoisme
·         Utilitarianisme
e.       Etika relatifisme
5.      Konsepsi etika
1.4.Materi
1.      Hakekat kuliah etika bisnis
Menurut Simorangkir (2003)  hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.

2.      Penertian etika dan bisnis
a.       Pengertian etika
Etika dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata “ethikos“ yang berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Noer (1998) Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Menurut Prakoso (2015:44), etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
b.      pengertian Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari (Amirullah, 2005:2)
Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa
Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa kepada konsumen
c.       pengertian etika bisnis
Menurut Velasques(2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.

Menurut Hill dan Jones(1998), menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpinperusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkaitdengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah, kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan resiko kehidupan yang lain.

3.      moral, hukum dan agama

a.       Moral
Moral berasal dari kata Latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standard baik-buruk yang ditentukan bagi individu nilainilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan (ali dan asrori : 2012)
b.      Hukum
Menurut Halim (2001)  Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu. (E. Utrecht:1962)

c.        Agama
Menurut Azra (2000) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Dalam bahasa Arab agama berasal dari kata Ad-din, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan.

1.5.Klasifikasi etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
a.                 Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
b.             Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi acuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
c.              Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbu at baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
d.            Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
·   Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
·   Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
e.             Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.

1.6.konsepsi etika                                                                                 
Konsep-konsep dasar etika antara lain adalah (Bertens, 2002):  ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.

   Teori – teori etika :
a.       Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara keseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak mungkin benar-benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.

b.        Analisis Biaya-Keuntungan (Cost-Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.

c.       Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika.
Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah dua sisi yang berbeda dari satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama; individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.

d.      Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.

1.7. Contoh Kasus

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III telah menutup sementara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3443213 Cianjur terhitung sejak 10 Maret 2018 hingga dua bulan ke depan. Sanksi tersebut diberikan karena SPBU 'nakal' tersebut diindikasikan melakukan pengoplosan BBM.

"Pertamina mendapatkan informasi dari Polda Jabar pada 8 Maret 2018, dan langsung melakukan pengecekan ke lokasi SPBU tersebut," kata Unit Manager Communication & CSR, Dian Hapsari Firasati lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 19 Maret 2018.

Berdasarkan pengecekan tersebut, lanjut Dian, Pertamina memberi sanksi berupa penutupan dan penghentian pasokan sementara semua produk BBM di SPBU selama dua bulan terhitung mulai tanggal 10 Maret 2018.

"Hingga saat ini SPBU sudah mendapatkan sanksi dan kami berterimakasih atas kerjasama yang baik dengan pihak Polda Jabar.", ujar Dian.

Menurut Dian, Pertamina tidak menolerir adanya SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran dalam operasionalnya. Pertamina pun mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan SPBU yang diduga menyalahi prosedur dapat disampaikan ke Contact Pertamina di 1 500 000.

Dalam kasus ini SPBU cianjur tidak menerapkan etika binsis dengan baik, terbukti bahawa dia telah melanggar peraturan, curang dan tidak jujur karena telah melakukan pengoplosan pada BBM.

1.8. Rangkuman

Jadi hakekat etika binsis adalah tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis. Dalam menjalankan bisnis tentu dengan menerapkan etika yang baik dan benar. Etika merupakan menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
mengenai konsep-konsep dasar etika jadi konsep etika adalah konsep atau cara cara yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain,

Dalam persaingan dan usaha yang sangat ketat, etika dan moral dalam bisnis merupakan suatu harga yang mati. Dalam zaman yang sudah mulai terbuka dan luasnya informasi saat ini, ketatnya persaingan bisnis menyebabkan bebebrapa pelaku bisnis sekarang kurang memperhatikan etika dalam bisnis.

Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Tentunya ini  tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis dan ekonomi sangatlah penting.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar