MEMAHAMI KONSEP DASAR ETIKA DAN MORAL PADA BERBAGAI
PROFESI
Kelompok: 1 (satu)
Nama Kelompok:
Afrian Wijaya (10216285)
Laila Siti Khodijah (13216989)
Rafi fauzan
(15216942)
Rifqi Arif (16216394)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
1.1.Gambaran
Umum Memahami Konsep Dasar Etika dan Moral pada berbagai profesi
Hakekat etika binsis adalah tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk
menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis. Dalam menjalankan bisnis tentu
dengan menerapkan etika yang baik dan benar. Etika merupakan menjadi
pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
Etika yang digunakan dalam berbisnis yaitu etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi dan perilaku bisnis.
Dalam
melakukan bisnis alat yang menjadi pedoman pada setiap pembisnis yaitu moral,
hukum dan agama. Ketiganya merupakan peran penting dalam menjalankan bisnis.
Dengan moral, hukum, dan agama yang baik maka seseorang dapat menjalankan
bisnisnya dengan cara yang baik dan benar. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi
bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang
baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral
1.2.Tujuam
Topik Pemberlajaran
1. Untuk
mengetahui hakekat kuliah etika bisnis
2. Untuk
mengetahui definisi etika dan bisnis
3. Untuk
mengetahui Etika moral, hukum dan agama
4. Untuk
mengetahui klasifikasi etika
5. Untuk
mengetahui konsepsi etika
1.3.Susunan
Materi
1. Hakekat
kuliah etika bisnis
2. Definisi
etika dan bisnis
a. Pengertian
etika
b. Pengertian
bisnis
c. Pengertisn
etika bisnis
3. Etiket moral, hukum, agama
a. Etiket
moral
b. Hukum
c. Agama
4. Klasifikasi
etika
a. Etika
deskriptif
b. Etika
normatif
c. Etika
deontology
d. Etika
teleology
·
Egoisme
·
Utilitarianisme
e. Etika
relatifisme
5. Konsepsi
etika
1.4.Materi
1. Hakekat
kuliah etika bisnis
Menurut
Simorangkir (2003) hakikat etika bisnis
adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun
pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem
ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada
gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya
pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
2. Penertian
etika dan bisnis
a. Pengertian
etika
Etika dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata “ethikos“ yang berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata “ethikos“ yang berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Noer (1998) Etika adalah ajaran
(normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi
tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Menurut Prakoso (2015:44), etika
merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
b.
pengertian Bisnis
Bisnis
dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas
dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari
(Amirullah, 2005:2)
Menurut
Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan
usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud
sedangkan yang lain memberikan jasa
Menurut
Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi
pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha
jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang
dan jasa kepada konsumen
c.
pengertian etika
bisnis
Menurut Velasques(2002), etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi dan perilaku bisnis.
Menurut Hill dan Jones(1998),
menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara
salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpinperusahaan
ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkaitdengan
masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan Sebagian besar dari kita
sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah, kita
sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan resiko
kehidupan yang lain.
3. moral,
hukum dan agama
a. Moral
Moral berasal
dari kata Latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat,
kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam
perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang
mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan
masyarakat. Moral merupakan standard baik-buruk yang ditentukan bagi individu
nilainilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial. Moralitas
merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan
kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan
demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketertiban, dan
keharmonisan (ali dan asrori : 2012)
b.
Hukum
Menurut Halim
(2001) Hukum merupakan
peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada
dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang harus ditaati dalam
hidup bermasyarakat.
Hukum
adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat
dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena
pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah
masyarakat itu. (E. Utrecht:1962)
c. Agama
Menurut
Azra (2000) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu kepercayaan akan keberadaan
suatu kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan dan mengendalikan alam
semesta. Dalam bahasa Arab agama berasal dari kata Ad-din, kata ini mengandung
arti menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan.
1.5.Klasifikasi
etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum
dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat
diklasifikasikan menjadi :
a.
Etika
Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana
objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan
hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya
ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara
turun-temurun.
b.
Etika
Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan
perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal.
Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta
kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi acuan bagi masyarakat umum
atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
c.
Etika
Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang
dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbu at baik terhadap orang
atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan
tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari
sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap
masyarakat atau pihak lain.
d.
Etika
Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang
diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan
dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu
yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak
yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
· Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik
menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
· Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang
baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun
tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
e.
Etika
Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang
dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial
dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok
passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan
konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak
atau masyarakat yang bersifat global.
1.6.konsepsi etika
Konsep-konsep dasar etika antara lain
adalah (Bertens, 2002): ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta
kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan
kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Teori – teori etika :
a. Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik
bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme
bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat
masyarakat secara keseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada
pengetahuan kita akan hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali,
kita tidak mungkin benar-benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga
ada resiko bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.
b. Analisis Biaya-Keuntungan
(Cost-Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan
utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai,
demikian juga keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan
terhadap biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari
teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam
penerapannya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu
diperhitungkan melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil
keputusan.
c. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada
tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah
tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita
semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak
dapat diterima secara etika.
Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah dua sisi
yang berbeda dari satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai akhir yang
sama; individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu
mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini
adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam
penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.
d. Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan
kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan
dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik
(bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter
yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral
pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam
kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga
akan bermoral.
1.7.
Contoh Kasus
PT Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region III telah menutup sementara Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3443213 Cianjur terhitung sejak 10 Maret 2018
hingga dua bulan ke depan. Sanksi tersebut diberikan karena SPBU 'nakal'
tersebut diindikasikan melakukan pengoplosan BBM.
"Pertamina
mendapatkan informasi dari Polda Jabar pada 8 Maret 2018, dan langsung
melakukan pengecekan ke lokasi SPBU tersebut," kata Unit Manager
Communication & CSR, Dian Hapsari Firasati lewat keterangan tertulis yang
diterima Tempo pada Senin, 19 Maret 2018.
Berdasarkan
pengecekan tersebut, lanjut Dian, Pertamina memberi sanksi berupa penutupan dan
penghentian pasokan sementara semua produk BBM di SPBU selama dua bulan
terhitung mulai tanggal 10 Maret 2018.
"Hingga
saat ini SPBU sudah mendapatkan sanksi dan kami berterimakasih atas kerjasama
yang baik dengan pihak Polda Jabar.", ujar Dian.
Menurut Dian,
Pertamina tidak menolerir adanya SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran dalam
operasionalnya. Pertamina pun mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan
SPBU yang diduga menyalahi prosedur dapat disampaikan ke Contact Pertamina di 1
500 000.
Dalam kasus
ini SPBU cianjur tidak menerapkan etika binsis dengan baik, terbukti bahawa dia
telah melanggar peraturan, curang dan tidak jujur karena telah melakukan
pengoplosan pada BBM.
1.8.
Rangkuman
Jadi hakekat etika binsis adalah tentang tepat atau tidaknya
pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
Dalam menjalankan bisnis tentu dengan menerapkan etika yang baik dan benar.
Etika merupakan menjadi pegangan bagi
seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
mengenai konsep-konsep dasar etika jadi konsep etika adalah konsep atau cara cara yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain,
Dalam persaingan dan usaha yang sangat ketat, etika dan moral dalam bisnis merupakan suatu harga yang mati. Dalam zaman yang sudah mulai terbuka dan luasnya informasi saat ini, ketatnya persaingan bisnis menyebabkan bebebrapa pelaku bisnis sekarang kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
mengenai konsep-konsep dasar etika jadi konsep etika adalah konsep atau cara cara yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain,
Dalam persaingan dan usaha yang sangat ketat, etika dan moral dalam bisnis merupakan suatu harga yang mati. Dalam zaman yang sudah mulai terbuka dan luasnya informasi saat ini, ketatnya persaingan bisnis menyebabkan bebebrapa pelaku bisnis sekarang kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan
tersebut, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Tentunya ini
tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu,
etika dalam berbisnis dan ekonomi sangatlah penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar